LAPORAN
PRAKTIKUM RESEPTIR DAN FARMASI VETERINER
Oleh:
IRMA ROZALINA
1109005041
LABORATORIUM FARMAKOLOGI VETERINER
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
______________________________________________
DOWNLOAD
______________________________________________
DOWNLOAD
______________________________________________
TUJUAN DAN MANFAAT PELAKSANAAN
PRATIKUM
A. Tujuan
Dapat membuat
sediaan obat dalam bentuk pulveres, capsule dan unguenta dengan baik, dengan alat dan bahan serat
cara pembuatan bentuk sediaan obat yang telah disediakan.
B. Manfaat
Dengan adanya pratikum penulis dapat mengaplikasikan teori yang dipelajari membuat sediaan obat pulveres, capsule dan unguenta seperti alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan sedian obat pulveres, capsule maupun unguenta teknik pembuatan masing-masing sediaan.
Dan dapat mengaplikasikan pembuatan resep terutama obat dalam bentuk pulveres, capsule maupun unguenta serta dapat meracik obat sesuai permintaan resep.
______________________________________________
TEORI YANG MELANDASI
PELAKSANAAN PRATIKUM
A. Pulveres dan Kapsul
Pulveres adalah sediaan obat yang berisi serbuk dibagi dalam bobot yang
kurang lebih sama, dibungkus dengan menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk
sekali minum. Serbuk dibuat umumnya untuk pemakaian dalam maupun pemakaian
luar.
Pada pemakaian
dalam, serbuk tak terbagi hanya terbatas pada obat yang relatif tidak poten
seperti antasida, dan analgesik tertentu sehingga pasien dapat menakar secara
aman dengan sendok teh atau penakar lain untuk kebutuhan yang diperlukan. Untuk pemakaian luar serbuk tak terbagi
harus bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Biasanya
harus melewati ayakan dengan sangat halus halus agar tidak menimbulkan iritasi.
Kapsul adalah sediaan obat
terbungkus cangkang kapsul, keras atau lunak. Cangkang kapsul dibuat dari
gelatin dengan atau zat tambahan lain. Kapsul harus memenuhi persyaratan
farmakope indonesia mengenai keseragaman bobot dan waktu hancur.
Obat yang dimasukkan ke
dalam kapsul tidak boleh merusak dinding kapsul. Obat dapat berbentuk serbuk atau berbentuk cair.
Bau dan rasa obat yang dimasukkan dalam kapsul tidak boleh berada pada dinding
luar kapsul, sehingga setelah obat dimasukkann ke dalam kapsul, kapsul harus
dibersihkan.
B. Unguenta
Salep (unguenta) adalah
preparat setengah padat untuk pemakaian luar. Preparat farmasi setengah padat
seperti salep, sering memerlukan penambahan pengawet kimia sebagai antimikroba,
pada formulasi untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang terkontaminasi.
Salep adalah sediaan
setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat
harus larut atau terdispend homogen dalam dasar salep yang cocok. Pemerian
Tidak boleh berbau tengik. Pada penyakit kulit, obat yang digunakan berupa salep,
krim atau lotion (kocokan). Kulit yang utuh dan sehat sukar sekali ditembus obat, tetapi resorpsi
berlangsung lebih mudah bila ada kerusakan. Salep biasanya dikemas baik dalam
botol atau dalam tube.
Berdasarkan atas daya
penetrasinya, salep dapat dibedakan atas :
a. Salep epidermikSalep ini mampu berpenetrasi ke dalam kulit dengan efek terapinya yang terbatas pada permukaan kulit, jadi bersifat lokal. Tujuan penggunaan dari salep epidermik ini adalah sebagai salep penutup untuk melindungi jaringan tertentu. Dasar salep yang digunakan adalah sadar salep hidrokarbon
b. Salep endodermik
Salep ini mampu bepenetrasi ke dalam kulit namun tidak sampai melewati kulit. Tujuan penggunaannya adalah untuk melembutkan kulit, menghilangkan rasa sakit, sebagai stimulant atau iritasi lokal. Pembuatan salep ini menggunakan dasar salep serap.
c. Salep diadermik
Salep ini mampu berpenetrasi ke dalam kulit dan mampu melewati kulit, hingga dapat mencapai pembuluh darah dan menimbulkan efek sistemik. Salep ini digunakan untuk melindungi jaringan di bawah kulit.dasar yang digunakan dalam pembuatan salep ini adalah dasar salep yang dapat dicuci atau yang yang dapat larut di dalam air.
______________________________________________
BAHAN DAN METODE
A.
Pulveres dan kapsul
Alat:
-
Mortir dan lumping
-
Kertas HVS
-
Gunting dan penggaris
-
Cangkang kapsul no. 00
-
Sendok tanduk
Bahan :
-
Antalgin 500 mg
-
Ampicillin 500 mg
-
CTM 4 mg
-
B Kompleks 4 mg
Alat dan bahan pembuatan
capsul
Cara Pembuatan :
·
Semua jenis obat
dimasukan ke dalam mortir
·
Lakukan penggerusan
secara perlahan-lahan sampai diperoleh serbuk yang halus dan homogen
Penggerusan
·
Serbuk halus yang
diperoleh terbagi menjadi dua bagian yaitu satu bagian untuk pembuatan kemasan
pulveres dan bagian yang lainnya untuk pembuatan kapsul
·
Untuk kemasan pulveres,
kertas HVS dipotong menjadi ukuran 6x9, masukan obat sesuai takaran menggunakan
sendok tanduk, lalu lakukan pelipatan agar obat dalam kertas tidak tumpah
·
Untuk kemasan kapsul,
cangkang kapsul dilepas satu sama lainnya, kemudian cangkang kapsul yang lebih
kecil diisi dengan adonan serbuk homogen tadi dengan sendok tanduk sampai penuh
atau mencapai batas atas cangkang kapsul. Lalu
tutup dengan cangkang kapsul yang lebih besar
Pulveres dan kapsul
B.
Unguentum
Alat :
-
Timbangan digital
-
Mortar dan lumpang
-
Sendok tanduk
-
Pot plastic
-
Potongan Kertas fofo
-
Kertas minyak
Bahan :
-
Salicylate acid 1 gram
-
Sulfur ppt 3 gr
-
Vaselin album 21 gram
Alat dan bahan pembuatan
unguentum
Cara Pembuatan :
·
Timbang asam salisilat
1 gram, kemudian dituangkan ke dalam mortir
·
Timbang sulfur ppt 3
gram, kemudian dituangkan ke dalam mortar
·
Timbang vaselin album
21 gram, kemudian dituangkan sedikit demi sedikit ke dalam mortar sambil
melakukan pengadukan dan digerus pelan-pelan sampai diperoleh adonan salep yang
homogeny
·
Setelah salep terlihat
homogen, ditampung kedalam pot plastik menggunakan sendok tanduk sesuai kemasan
yang diinginkan
Pengadukan bahan
Penempatan
unguentum
Unguentum
______________________________________________
PEMBAHASAN
A. Kapsul dan Pulveres
Pembuatan
obat dalam bentuk pulveres berguna untuk
orang atau hewan yang sukar menelan kapsul atau pil, obat yang volumenya
terlalu besar dapat diubah dalam bentuk serbuk, pulveres dapat dikombinasikan
lebih dari satu bahan obat. Kelemahan pulveres, rasanya pahit, tidak stabil, bersifat higroskopis.
Syarat pulveres yang baik adalah kering,
homogen, halus, memenuhi keseragaman bobot.
Keuntungan
atau tujuan pembuatan sediaan kapsul yaitu menutupi bau dan rasa yang tidak
enak, menghindari kontak langsung dengan
udara dan sinar matahari, lebih enak dipandang, dapat untuk 2 sediaan yang
tidak tercampur secara fisis dengan pemisahan antara lain menggunakan kapsul
lain yang lebih kecil kemudian dimasukkan bersama serbuk lain ke dalam kapsul
yang lebih besar, dan yang terakhir agar obat mudah ditelan.
Pada
pratikum bahan- bahan yang digunakan adalah:
a.
Antalgin
Antalgin merupakan obat yang memiliki efek analgesi. Antalgin mengandung
zat aktif Methampyrone yang disebut juga dipyrone. Dypyrone merupakan derivat
metansulfonat dari aminopirin yang larut baik dalam air dan dapat diberikan
secara suntikan. Dipiron
tersedia dalam bentuk tablet 500 mg dan larutan obat suntik yang mengandung 500mg/ml.
b.
Ampicillin
Amphicillin
berfungsi sebagai remedium cardinale, yaitu obat yang dapat menyembuhkan
penyebab terjadinya penyakit. Ampicillin merupakan antibiotik golongan
aminopenicillin.
Ampisilin untuk
pemberian oral tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul sebagai ampisilin
trihidrat atau ampisilin anhidrat 125 mg, 250 mg, 500 mg dan 1000 mg sedangkan
bubuk suspensi sirup mengandung 125 atau 500 mg/5 ml.
c.
CTM
CTM disebut juga
Chlorpheniramin, yaitu obat yang tergolong antihistamin karena itu biasa
digunakan sebagai obat anti alergi dan obat batuk. Obat CTM (Chlorpheniramine
Maleate) bersifat meredakan rangsangan seperti rasa gatal, bersin dan batuk
yang dapat juga ditimbulkan oleh alergi. Efek dari CTM akan timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal
1-2 jam.
d.
B kompleks
Vitamin B kompleks
terdiri atas tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin (B3),
asam pantotenat (B5), pyridoxine (vitamin B6), biotin (B7),
asam folat (B9) dan cobalamins (B12). Vitamin B larut dalam
air. Vitamin B kompleks penting karena memiliki fungsi yang unik dalam tubuh. Vitamin B1,
B2, dan B3 bersama dengan B7, bertanggung
jawab memproduksi energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sedangkan vitamin B6
berperan dalam metabolisme asam amino. Pembelahan sel merupakan proses penting
lain dalam tubuh memerlukan bantuan vitamin B12 dan B9.
B. Unguenta
Bentuk sediaan obat ini setengah
padat atau semi solid digunakan sebagai untuk pemakaian luar tubuh atau membran
mukosa. Obat dengan bentuk sediaan ini terdiri dari zat berkhasiat/medicamenta
(dapat tunggal atau campuran dengan indikasi terapi) dan vehikulum/dasar salep.
a.
Asam Salisilat
Asam
salisilat atau acidum salicilum dapat digunakan sebagai antiseptik lokal.
Kombinasi asam benzoat dan asam salisilat dengan perbandingan 2:1 (biasanya 6%
dan 3 %) dikenal sebagai salep Whitfield. Asam benzoat memberikan efek fungistatik, sedangkan asam salisilat
memberikan efek keratolitik.
b.
Vaselin Album
Vaselin
terdiri dari vaselin putih dan dan vaselin kuning. Vaselin putih adalah bentuk
yang dumurnikan/dipucatkan warnanya. Vaselin hanya dapat menyerap air sebanyak 5 %. Dengan penambahan surfaktan seperti
Natriumlaurysulfat, Tween, maka akan mampu menyerap air lebih banyak, juga
penambahan Kholesterol Span kemampuan mendukung air dinaikkan.
c.
Sulfur
______________________________________________
CONTOH RESEP
A. Contoh resep kapsul :
Dokter : Drh.
Irma
Izin : No.003/Disnak-Bali/2003
Alamat : Jalan Sudirman
Telp : 08123456789
__________________________________________________________________
Denpasar, 1 November 2014
R/ Amphicillin mg 500
Antalgin mg500
CTM mg4
B Combiplex tab1
m.f. caps. dtd. No. III
S. 3 d.d caps I
#
Pro :
Anjing
Pemilik :
Ani
Umur : 2 tahun
Berat
badan : 10 kg
Alamat : Jalan Diponegoro
B. Contoh resep pulveres :
Dokter : Drh.
Irma
Izin : No.003/Disnak-Bali/2003
Alamat : Jalan Sudirman
Telp : 08123456789
__________________________________________________________________
Denpasar, 1 November 2014
Antalgin mg500
CTM mg4
B Combiplex tab1
m.f. pulv. dtd. No. III
S. 3 d.d pulv I
#
Pro :
Anjing
Pemilik :
Ani
Umur : 2 tahun
Berat
badan : 10 kg
Alamat : Jalan Diponegoro
C. Contoh resep zalf :
Dokter : Drh.
Irma
Izin : No.003/Disnak-Bali/2003
Alamat : Jalan Sudirman
Telp : 08123
__________________________________________________________________
Denpasar, 1 November 2014
R/ Asuntol gr1
Vaseline gr20
Asam salisilat gr1
Sulfur gr3
m.f. d.t.d
S.u.e
#
Pro :
Anjing
Pemilik :
Ani
Umur : 2 tahun
Berat
badan : 10 kg
Alamat : Jalan Diponegoro
Alamat : Jalan Diponegoro
______________________________________________
KESIMPULAN
Dari pratikum yang telah dilakukan, dapat ditarik
beberapa kesimpulan, yaitu :
1.
Pulveres adalah sediaan obat yang
berisi serbuk dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama, dibungkus dengan
menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum.
2.
Kapsul adalah sediaan obat terbungkus cangkang
kapsul, keras atau lunak. Cangkang kapsul dibuat dari gelatin dengan atau zat
tambahan lain. Kapsul harus memenuhi persyaratan farmakope indonesia mengenai
keseragaman bobot dan waktu hancur.
3.
Unguentum atau salep merupakan sediaan setengah
padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar.
______________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Rukin,
Mas. 2013. Makalah Sediaan Kapsul
(Capsulae). http://selidik86.blogspot.com. 28 Oktober 2014
Sugianto,
Tantri. 2012. Laporan Praktikum Pulveres
(Serbuk Bagi). Diakses pada alamat http://tantri-sugianto.blogspot.com. 28 Oktober 2014
Sugianto,
Tantri. 2012. Laporan Praktikum Unguenta
(Salep). http://tantri-sugianto.blogspot.com. 28 Oktober 2014
Amizine. Apakah manfaat kesehatan vitamin B
kompleks?. http://www.amazine.co. 1 November 2014
Ahyar. 2012. Pembuatan Pulveres. http://ahyarnote.blogspot.com/
1 November 2014
Picture by: PBSD