KULIAH KERJA NYATA DAN PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERIODE X
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM - KK DAMPINGAN
DESA/ KELURAHAN : BATUAGUNG
KECAMATAN :
JEMBRANA
KABUPATEN :
JEMBRANA
IRMA ROZALINA
1109005041
PUSAT PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
______________________________________________
______________________________________________
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
KKN PPM Universitas Udayana
merupakan suatu program yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas
Udayana, yang kegiatan atau program ini berwujud sebuah pengabdian kepada
masyarakat di suatu desa yang menjadi lokasi KKN PPM. Salah satu pogram kerja
di dalam KKN PPM yang wajib dilakukan oleh para mahasiswa
peserta KKN-PPM adalah program keluarga dampingan.
Kegiatan ini bertujuan untuk
memberi
bantuan kesejahteraan hidup keluarga yang tergolong keluarga
prasejahtera yang memerlukan semangat dan dukungan dengan cara menyarankan
solusi
terhadap permasalahan yang dihadapi dan berusaha menggali potensi-potensi dalam
lingkungan keluarga dampingan. Patut disyukuri bahwa program keluarga dampingan
mendapat respon yang oleh masyarakat di desa.
1.1
Profil Keluarga Dampingan
Identitas keluarga Sariono yang
menjadi objek keluarga dampingan adalah seperti tabel berikut:
Tabel 1.1. Identitas keluarga
dampingan
Nama
|
Status
|
Umur
|
Tanggal Lahir
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
Sariono
|
Kawin
|
67
|
30 Desember 1938
|
SD
|
-
|
Bapak Sariono tinggal sendiri di
lahan rumah yang sangat sederhana berlantai tanah, berdinding bedeg, seluas
tanah beluas ± 40 m2 di Banjar Petanahan, Desa Batuagung, Kecamatan
Jembrana, Kabupaten Jembrana. Istri Bapak Sariono, Rukayah, telah
meninggal sedangkan anaknya sudah menikah dan tidak tinggal lagi dengan beliau. Usia beliau kurang lebih sekitar 67 tahun dan menamatkan
sekolah dasar. Beliau
tidak bekerja, dan untuk kehidupan sehari – hari anaknya yang menanggung.
Anak bapak Sariono bernama Suyono berumur 27 tahun telah
menikah dengan Atmini (25 tahun) yang dikarunia seorang anak perempuan yang
baru berumur 6 tahun. Hampir setiap hari Bapak Sariono mengunjungi anak dan
cucunya untuk membantu di rumah ataupun bengkel. Jika tidak bapak
1.2
Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi merupakan salah satu alat untuk mengukur tingkat
kesejahteraan dari seseorang. Dalam hal ini pengukuran ekonomi dari keluarga
dampingan bertujuan untuk mengidentifikasi sumber pendapatan keluarga dampingan
untuk memenuhi pengeluaran keluarga dampingan, seperti kebutuhan sehari – hari.
Untuk itu dalam mengukur tingkat kesejahteraan keluarga dampingan Sariono diperlukan
dua hal, yaitu pendapatan keluarga dampingan dan pengeluaran keluarga
dampingan. Lebih jelasnya akan tercantum pada sub – sub berikut :
1.2.1
Pendapatan Keluarga
Bapak Sariono termasuk ke dalam
salah satu keluarga pra-sejahtera di Banjar Petanahan, Desa Batuagung yang mana
perekonomiannya masih jauh dalam tingkat sejahtera. Pendapatan yang diperoleh
setiap harinya tidak pasti karena kehidupan beliau ditanggung oleh anaknya. Sedangkan
anak beliau bekerja di bengkel dan memiliki pendapatan yang tidak pasti.
Sumber penghasilan
Pendapatan yang diperoleh oleh bapak berasal dari
anaknya. Dan anak beliau bekerja di bengkel yang penghasilannya tidak menentu.
Selain itu anak beliau menanggung kehidupan keluarganya sendiri yang terdiri
dari istri dan seorang anak perempuan. Sehingga kehidupan Bapak Sariono sangat
berkekurangan.
1.2.2
Pengeluaran Keluarga
Pengeluaran dari Bapak Sariono hanya terbatas pada pengeluaran sehari-hari untuk kebutuhan pokok dan kesehatan.
-
Kebutuhan Sehari-hari
Untuk pengeluaran
konsumsi dapur sehari – hari keluarga Bapak Sariono hanya mengeluarkan biaya
untuk membeli lauk pauk, untuk beras keluarga beliau sudah mendapat jatah beras
raskin setiap bulannya yang diberikan oleh desa. Rincian biaya yang dikeluarkan
adalah sebagai berikut :
Belanja per-hari Rp
25.000,00 x 30 hari = Rp
750.000,00
Total =
Rp 750.000,00
-
Pendidikan
Bapak Sariono tidak sedang mengenyam pendidikan dan
anaknya telah bekerja. Sehingga Bapak Sariono tidak mengeluarkan biaya dalam
bidang pendidikan.
-
Kesehatan
Dalam hal pengeluaran untuk kesehatan, Bapak Sariono telah
telah memiliki Kartu Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) sehingga untuk
berobat ke rumah sakit tidak mengeluarkan biaya dan dapat
meringankan beban pengeluaran dari Bapak Sariono.
-
Sosial
Untuk
pengeluaran di bidang sosial Bapak Sariono mengeluarkan lebih kurang 100.000
setiap enam bulan. Dana sebesar itu digunakan untuk iuran banjar. Namun selain
pengeluaran pasti setiap enam bulannya, pengeluaran sosial yang secara mendadak
seperti kematian, pernikahan, dan yang lainnya juga akan dikeluarkan oleh
keluarga Bapak Sariono, dengan jumlah yang disesuaikan dengan kemampuan beliau.
______________________________________________
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Pada
bab ini, akan dipaparkan mengenai masalah – masalah yang dihadapi oleh Bapak Sariono
dimana masalah – masalah tersebut akan dikelompokkan. Sehingga akan didapatkan
permasalahan utama yang nantinya menjadi masalah prioritas dan dicarikan solusi
permasalahannya.
2.1 Permasalahan
keluarga
Dalam mengidentifikasi permasalahan yang
dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan pendekatan secara langsung dengan
keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah
keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai
dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan keluarga dampingan, yaitu
pendapatan yang tidak cukup dan tak menentu sehingga Bapak Sariono perbulannya pun
dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan beliau pribadi. Sebagai lulusan SD dan telah berusia lanjut membuat beliau kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan dan sudah tidak sanggup untuk
bertani seperti dahulu.
2.2
Masalah Prioritas
Berdasarkan
hasil wawancara penelitian
dengan Bapak Sariono
ditemukan masalah yang menjadi prioritas beliau. Bapak Sariono termasuk dalam salah satu KK yang kurang mampu di
Banjar Petanahan, Desa Batuangung. KK ini termasuk kurang mampu
karena jika dilihat dari tingkat kesejahteraan ekonomi KK ini masih
berada di bawah garis kesejahteraan.
Dapat dilihat pada perhitungan pengeluaran kebutuhan sehari – hari Bapak Sariono selisih pengeluaran
dengan penghasilan yang tidak menetu,
apalagi jika kebutuhan yang tidak terduga muncul dan membutuhkan biaya yang
cukup banyak.
Keadaan
ekonomi keluarga Bapak Sariono
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
seiring peningkatan harga bahan pokok, sedangkan
penghasilan yang diperoleh tiap bulannya selain tidak menentu juga masih belum
cukup untuk biaya – biaya pokok,
ditambah biaya tidak terduga yang tentunya tidak memiliki uang untuk ditabung
sebagai investasi jangka panjang. Hal ini menjadi prioritas mengingat kebutuhan
keluarga pasti akan terus meningkat dan kebutuhan akan dana juga pasti
meningkat. Dikhawatirkan jika nantinya untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti
sandang, pangan, maupun papan akan sangat sulit beliau.
______________________________________________
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai saran - saran dan
motivasi bagi keluarga dampingan dari Bapak Sariono dalam memecahkan
permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan beliau.
3.1 Program
Dengan melakukan proses identifikasi dan
memprioritaskan masalah, maka akan didapatkan usaha untuk memecahkan masalah
tersebut. Usaha-usaha tersebut merupakan program - program yang akan diberikan
kepada keluarga dampingan dari Bapak Sariono, diantaranya tukar pikiran
mengenai permasalah ekonomi.
Dengan memprioritaskan masalah-masalah yang
telah diidentifikasi selanjutnya masalah tersebut akan dicarikan pemecahaannya
agar tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai yaitu menyejahterakan KK dampingan serta meningkatkan
tingkat perekonomian. Pemecahannya harus disesuaikan dengan kemampuan dari KK yang didampingi
dapat terlakasana dengan baik. Adapun beberapa kegiatan yang bisa dilakukan
guna membantu memecahkan masalah yang dialami oleh Bapak Sariono selama masa KKN adalah pendamping mahasiswa membantu memberi wawasan dan motivasi kepada Bapak Sariono, agar mampu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih
baik. Selain itu, pendamping merancang suatu program berupa pemberian kebutuhan
sehari-hari.
Bantuan ini diharapkan mampu meringankan beban dari Bapak Sariono yang
sudah tidak dapat bekerja lagi.
3.2 Jadwal Kegiatan
Dalam sub bab ini membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) yang dari
awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa
yang bersangkutan di keluarga Bapak Sariono. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah
seperti tabel Kunjungan Ke KK Dampingan berikut:
Tabel 3.2. Jadwal kegiatan ke KK dampingan
No
|
Hari
Tanggal
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Durasi
(Jam)
|
1
|
Selasa
17 Februari 2015
|
Rapat
anggota untuk persiapan KK Dampingan dan Pengundian KK Dampingan
|
16.00 – 17.00
|
4
|
2
|
Rabu
18 Februari 2015
|
Survey
dengan kelian Banjar Petanahan dan
berkunjung ke rumah KK dampingan
|
10.30
– 17.30
|
7
|
3
|
Kamis
19 Februari 2015
|
Mengunjungi semua KK dampingan di Banjar Petanahan
|
08.00
– 15.00
|
7
|
4
|
Sabtu
21 Februari 2015
|
Berkenalan dengan Bapak Sariono sebagai KK dampingan
|
07.00 -
13.00
|
3
|
5
|
Minggu
22 Februari 2015
|
Melakukan
pendekatan
secara komunikatif dengan Bapak Sariono untuk sosialisi mengenai program KK dampingan
|
11.30 - 16.00
|
4,5
|
6
|
Senin
23 Februari 2015
|
Melakukan pendekatan secara komunikatif untuk menginventarisasi masalah – masalah yang dihadapi
oleh KK dampingan
|
11.00
– 16.00
|
5
|
7
|
Rabu
25 Februari 2015
|
Melakukan
diskusi untuk memecahkan permasalahan ekonomi keluarga dampingan dari Bapak Sariono
|
16.00
– 18.00
|
2
|
8
|
Jumat
27 Februari 2015
|
Menyambung diskusi tentang pemecahan masalah ekonomi
Bapak Sariono
|
16.00 – 19.00
|
3
|
9
|
Sabtu
28 Februari 2015
|
Membantu
Bapak Sariono memecahkan
permasalahnnya
|
15.00 – 20.00
|
5
|
10
|
Minggu
1 Maret 2015
|
Membantu KK dampingan membersihkan rumahnya
|
10.00 – 15.00
|
5
|
11
|
Senin
2 Maret 2015
|
Melakukan
diskusi dengan Bapak Sariono untuk menanyakan masalah selain ekonomi
|
14.00 – 20.00
|
6
|
12
|
Selasa
3 Maret 2015
|
Melaksanakan
program untuk mengatasi masalah pada keluarga dampingan
|
15.30 – 19.30
|
4
|
13
|
Rabu
4 Maret 2015
|
Melakukan pendekatan secara komunikatif untuk mengetahui jaminan kesehatan dan raskin
|
09.00 – 11.00
|
2
|
14
|
Kamis
5 Maret 2015
|
Melakukan pendekatan secara komunikatif untuk mengetahui jaminan kesehatan dan raskin
|
09.00 – 11.30
|
2,5
|
15
|
Jumat
6 Maret 2015
|
Memberikan
dukungan moril kepada Bapak Sariono
untuk menghadapi masalah yang dihadapi
|
12.30 – 19.30
|
7
|
16
|
Sabtu
7 Maret 2015
|
Pemberitahuan
pentingnya kesehatan, sehingga bila sakit lebih baik untuk diperiksakan ke
puskesmas terdekat
|
13.00 – 17.30
|
4,5
|
17
|
Minggu
8 Maret 2015
|
Menyambung tentang bahasan sebelumnya
|
15.00 – 20.00
|
5
|
18
|
Senin
9 Maret 2015
|
Penyerahan kebutuhan pokok selain beras kepada Bapak Sariono
|
15.00 – 20.00
|
5
|
19
|
Selasa
10 Maret 2015
|
Melengkapi data yang belum lengkap
|
08.00 – 13.00
|
5
|
20
|
Rabu
11 Maret 2015
|
Memastikan data yang kembali
|
14.00 – 20.00
|
6
|
Total kegiatan kunjungan KK
dampingan (jam)
|
92.5
|
______________________________________________
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan
Pendampingan Keluarga
Dengan memprioritaskan masalah-masalah yang
telah diidentifikasi selanjutnya masalah tersebut akan dicarikan pemecahaannya
agar tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai yaitu mensejahterakan KK
dampingan serta meningkatkan tingkat perekonomian. Adapun beberapa kegiatan
yang bisa dilakukan guna membantu memecahkan masalah yang terjadi pada Bapak Sariono selama
masa KKN adalah,
pendamping selaku mahasiswa membantu memberi wawasan dan motivasi kepada Bapak Sariono.
Selain itu
pendamping juga memberikan bantuan makanan seperti roti dan buah serta air
minum di setiap pertemuan dengan KK Dampingan karena beliau sudah tidak mampu
untuk mengonsumsi makanan yang berat. Untuk kesejahteraan jangka pendek
pendamping juga memberikan bantuan kebutuhan pokok seperti beras yang nantinya
bisa digunakan Bapak Sariono untuk makan sehari-harinya sehingga dapat
meringankan pengeluaran dari tetangga beliau juga. Sedangkan
untuk kesejahteraan jangka panjang, pendamping tidak memberikan bantuan seperti
tanaman maupun ternak karena mengingat Bapak Sariono sudah tidak dapat
melakukan pekerjaan rumahnya diakibatkan faktor kesehatan yang tidak mendukung.
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga
Sejauh ini hasil pendampingan keluarga yang dilakukan
sudah menunjukkan hasil yang cukup baik. Hal ini dilihat dari respon Bapak Sariono
terhadap program pendampingan yang positif dan menyambut usulan solusi dengan
baik.
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
Kendala yang dirasa menyulitkan
pendamping dalam melaksanakan program ini adalah keterbatasan dalam berbahasa
bali. Oleh karena kendala tersebut, pendamping meminta bantuan kepada teman
mahasiswa KKN Unud di Desa Batuagung yang mampu berbahasa bali untuk
mendampingi untuk melaksanakan program ini. Selain itu
bapak Suriono sering mengunjungi anaknya sehingga cukup sulit menemui beliau
jika tidak.
______________________________________________
BAB V
PENUTUP
5.1.
Simpulan
Dari kunjungan yang telah dilakukan
selama pertengahan Februari hingga Maret
2015 terhadap Bapak Sariono, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Pengeluaran bulanan melebihi dari penghasilan perbulan
sehingga dapat membebani Bapak Sariono.
2. Penghasilan sehari tidak ada dan dibantu oleh anaknya,
namun anak beliaupun belum berkecukupan
5.2.
Rekomendasi
1. Keluarga dampingan di harapkan untuk lebih sabar dalam
menghadapi masalah di keluarganya.
2.
Keluarga dapat
memanfaatkan sembako dengan baik untuk menunjang kesehatan keluarga.